FF UMI dan LAFI AU Kukuhkan Kemitraan Pendidikan untuk Kemandirian Farmasi Nasional
Bandung– Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia (FF UMI) terus memperkuat langkahnya dalam mencetak apoteker unggul dan berdaya saing global. Melalui kunjungan resmi ke Lembaga Farmasi Angkatan Udara (LAFI AU), FF UMI menjalin kerja sama strategis yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS), disertai dengan penerimaan mahasiswa Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di bidang industri farmasi.
Dalam sambutannya, Dekan FF UMI, apt. Abd. Malik, S.Farm., M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa mahasiswa calon apoteker FF UMI dibekali dengan pengalaman praktik di berbagai sektor — rumah sakit, apotek, pemerintahan, industri, dan distributor. Hal ini bertujuan agar lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi apoteker nasional, serta menguasai pengetahuan dan keterampilan industri, khususnya penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Beliau juga menyampaikan rasa syukur atas kelancaran proses penandatanganan PKS dengan LAFI AU yang diharapkan menjadi langkah awal dari kerja sama jangka panjang dalam pengembangan ilmu dan pendidikan di bidang farmasi. “Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dan kemudahan proses kerja sama ini. Tak lupa apresiasi khusus kami sampaikan kepada alumni FF UMI, apt. Taufik, dan Serda Fasa, yang telah banyak membantu kelancaran koordinasi hingga tahap akhir,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala LAFI AU, dalam sambutannya, memaparkan peran penting lembaganya sebagai industri farmasi milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang memiliki sarana dan prasarana lengkap serta menjalankan proses produksi sesuai kebutuhan militer dan kesehatan nasional. Mahasiswa PKPA yang diterima di LAFI AU, katanya, akan terlibat langsung dalam kegiatan produksi sediaan farmasi dengan menerapkan pedoman CPOB.
“Kerja sama ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh mahasiswa agar memperoleh pengalaman dan keterampilan yang lebih komprehensif di bidang industri farmasi,” ujarnya.
Acara diakhiri dengan penandatanganan PKS, pertukaran cenderamata, dan sesi foto bersama, sebagai simbol komitmen bersama dalam mencetak apoteker profesional yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap berkontribusi bagi kemajuan kesehatan dan kemandirian farmasi Indonesia.






